Kamis, 30 September 2010

Lebaran 2010

Allahuakbar Allahu,akbar laillah ha illahallah hua allah hu akbar, allah hu akbar wa lillah hilham.
Jedug-jedug suara begitu merdu jantungku merdetak menunggu hari itu tiba. Dua hari sebelum hari H , Rabu 8 september 2010 sepulang latihan basket aku dan keluarga mulai berkemas dan menikmati khasnya lebaran. Yups apalagi kalau bukan mudik , mudik adalah acara tahunan yang biasa dilakukan oleh orang-orang sebelum hari raya terutama orang Indonesia. Entah darimana tradisi mudik mulai berkembang di Indonesia, hingga sekarang.

Bahkan banyak orang yang rela batal puasa demi mudik , parahnya lagi udah nggak puasa nggak sholat ikut-ikutan mudik. Pelajaran yang dapat diambil dari pelajaran diatas apa hayo, coba tebak ??? ya betul saya yakin anda tahu jawabannya.
Lebaran tahun ini adalah lebaran paling berkesan. Kisah pertama , sehari setelah lebaran aku dan keluarga besar pergi ke sebuah desa bernama Baran selatan desa sentong tempat nenekku tinggal. Di desa tersebut tinggal seorang wanita separuh baya, dia adalah keponakan kakekku. Setelah sampai disana aku dan ketiga saudaraku dan kedua sepupuku langsung di suguhi kandang sapi yang berbau sedap. Disana kami member makan sambil berfoto-foto, karena jika kami tidak di beri hiburan seperti ini , adekku akan merengek ingin pulang.
Kisah kedua , dua hari setelah lebaran di dampit, kabupaten Malang. Kami langsung melanjutkan perjalan menuju kota lumajang. Setelah menempuh waktu sekitar 4 jam sampailah kami di desa Banyuputih kabupaten Lumajang.
Keesokan harinya aku dan para sepupuku dan adik bapakku alias paklek saya pergi sebuah pantai bernama pantai bambang. Senang sekali bisa ke pantai setelah 5 tahun lamanya tidak membau aroma pantai. Dan setibanya disana hatiku bahagia sekaligus kecewa. Hal yang membuatku kecewa adalah keadaan pantai seperti pasar malam alias ramai sekali. Dan pasirnya yang penuh bebatuan di tambah kotor sekali. Tapi tak apalah yang penting aku bisa melihat pantai.
Hari ketiga , lagi-lagi aku dan keluarga besar menuju kesebuah desa di jember. Tempat tinggal sepupu kakekku. Disana aku,bapak,paklek, dan sepupuku langsung kekebun dan memanen buah jeruk. Setelah 20 menit berada di kebun tiba-tiba perutku mules , dan yang paling membuatku berkeringat, disana tidak ada wc nya. Jadi mau tidak mau aku harus buang air di sungai. Argh, walaupun sedik bagaimana bagaimana, tapi aku tetap memaksakan diri demi perut tercinta. Akhirnya setelah menghabiskan jeruk-jeruk yang ada di kebun kamipun kembali ke Lumajang.
Esoknya kami kembali ke Malang dengan keadaan yang sangat membahagiakan Alhamdulillah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar